Tata Cara Budidaya Ikan Berdasarkan Teknologi Yang Digunakan
Minggu, 18 Maret 2018
Apa Saja Teknologi Yang Digunakan Untuk Budidaya Ikan?,
Cara Budidaya Ikan Berdasarkan Teknologi Yang Digunakan,
Tata Cara Budidaya Ikan Berdasarkan Teknologi Yang Digunakan
Edit
Berdasarkan teknologi yang digunakan, terdapat dua jenis sistem budidaya ikan, yaitu budidaya ikan ekstensif yang didasarkan pada produktivitas fotosintesis lokal dan budidaya ikan intensif, di mana ikan yang dibudidaya diberikan pakan dari luar.
Budidaya Ikan Ekstensif
Yang menjadi faktor pembatas bagi pertumbuhan ikan pada budidaya ikan ekstensif di sini adalah masalah stok pasokan pakan alami, yang umumnya dalam bentuk zooplankton yang memakan algae pelagis atau hewan bentik berupa udang renik dan moluska. Spesies ikan nila dapat memakan dengan menyaring (filter feeding) secara langsung fitoplankton, yang memungkinkan produktivitas lebih tinggi.
Produksi fotosintesis dapat ditingkatkan dengan pemupukan air kolam menggunakan campuran pupuk buatan, seperti kalium, fosfor, nitrogen dan mikro elemen. Karena sebagian besar ikan bersifat karnivora, mereka menempati tempat yang lebih tinggi dalam rantai makanan dan sebab itu hanya sebagian kecil dari produksi primer fotosintesis (biasanya 1%) akan dikonversi menjadi ikan yang dapat dipanen. Hal kedua yang menjadi perhatian dalam budidaya ikan ekstensif adalah risiko blooming algae. Pada saat suhu, ketersediaan hara dan sinar matahari memungkinkan buat perkembangan alga menjadi optimal, maka alga dapat melipat gandakan biomassa-nya pada tingkat yang eksponensial, yang pada akhirnya menimbulkan suatu kejenuhan nutrisi dan selanjutnya terjadi kematian massal plankton (die-off).
Baca Juga
Budidaya Ikan Gurame di Kolam Terpal
Pemijahan Ikan Sepat
Pembuahan dan Indukan Ikan Nilem
Kekuatan Pengembangan Budidaya Ikan Jambal Siam
Biomassa alga yang membusuk akan menguras kandungan oksigen di dalam air kolam karena menghalangi sinar matahari dan mengotori perairan dengan senyawa organik dan anorganik (kayak ion amonium), yang bisa (dan sering terjadi) menyebabkan kematian massal ikan. Dalam rangka untuk memanfaatkan semua sumber makanan yang tersedia di kolam, pembudidaya ikan akan memilih jenis ikan yang menempati tempat yang berbeda dalam ekosistem kolam, misalnya, jenis filter feeder alga kayak ikan nila, pemakan bentik kayak ikan mas maupun lele dan pemakan zooplankton (jenis karper) atau pemakan gulma air seperti ikan grass carp.
Budidaya Ikan Intensif
Pada sistem budidaya ikan intensif, produksi ikan per satu satuan luas lahan dapat ditingkatkan sesuai dengan yang diharapkan, selama ketersediaan oksigen, air berkualitas dan pakan dapat tercukupi. Karena pada budidaya ikan intensif ini kebutuhan air bermutu harus terpenuhi, maka diperlukan suatu sistem pengolahan air yang intensif yang terintegrasi, dalam sistem budidaya ikan tersebut. Satu cara yang cukup inovatif untuk mendapatkan kondisi tersebut adalah penerapan kombinasi budidaya tanaman hidroponik dan pengolahan air.
Pada budidaya ikan intensif, input biaya per satuan berat ikan akan lebih tinggi daripada budidaya ikan ekstensif, terutama dikarenakan tingginya biaya pakan ikan, yang membutuhkan pakan dengan kandungan protein lebih tinggi (sampai mencapai 60%) dengan komposisi asam amino yang seimbang, dibandingkan dengan pakan ternak. Akan tetapi, kebutuhan protein yang lebih tinggi ini merupakan konsekuensi dari harapan efisiensi konversi pakan (FCR) yang lebih tingi pula. Contoh: Ikan salmon memiliki FCR sekitar 1,1, sedangkan ayam berada di 2,5. Ikan yang dibudidaya tidak selalu hidup di lingkungan bertempratur lebih hangat, dan ini akan mengkonsumsi banyak tenaga yang berupa karbohidrat dan lemak dalam pakan.
0 Response to "Tata Cara Budidaya Ikan Berdasarkan Teknologi Yang Digunakan"
Posting Komentar